Minggu, 24 Juni 2012

susunan urat daun dan tepi daun


PENDAHULUAN

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Salah satu cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susunan tubuh tumbuhan, morfologi tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu morfologi luar (mophology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Morfologi luar tumbuhan atau morfologi dalam arti yang sempit hanya mempelajari tubuh tumbuhan yang berupa kormus, yaitu tubuh tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (Tumbuhan paku) dan Spermatophyta (Tumbuhan biji). Struktur pokok dari tubuh tumbuhan meliputi akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium).
Makalah ini akan membahas tentang daun, khususnya susunan tulang dan tepi daun. Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berguna untuk memberi kekuatan pada daun dan merupakan berkas-berkas pembuluh yang berfungsi sebagai jaln untuk pengangkutan zat-zat. Tepi daun memiliki beragam bentuk, akan tetapi dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus).
.







BAB I
SUSUNAN TULANG-TULANG DAUN
(Nervatio atau Venatio)

1.1  Fungsi tulang daun
Tulang-tulang daun berguna untuk :
a.       Memberi kekuatan pada daun, seperti halnya dengan tulang-tulang hewan dan manusia. Oleh sebab itu, seluruh tulang-tulang daun disebut rangka daun (sceleton).
b.      Tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah merupakan berkas-berkas pembuluh yang berfungsi sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat.

1.2  Macam-macam tulang daun
A.    Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya
·         Ibu tulang (costa) ialah tulang yang biasanya terbesar, merupakan terusan tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan membelah daun. Oleh tulang ini helaian daun umumnya dibagi menjadi dua bagian yang setangkup atau simetris. Ada pula kalanya tumbuhan tidak mempunyai ibu tulang tepat di tengah helaian, sehingga kedua bagian daun di kanan kiri ibu tulang menjadi tidak setangkup atau asimetrik, misalnya daun Begonia.
Ada pula daun yang memperlihatkan beberapa tulang yang besar yang semuanya berpangkalan pada ujung tangkai daun, misalnya daun yang mempunyai bangun perisai atau daun yang bulat : daun teratai besar, jarak, ubi kayu.
·         Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), yakni tulang-tulang yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang-tulang ini.
Tulang cabang yang langsung berasal dari ibu tulang disebut tulang cabang tingkat 1, cabang tulang cabang tingkat 1 disebut tulang cabang tingkat 2, begitupun seterusnya.
·         Urat-urat daun (vena), sesungguhnya adalah tulang-tulang cabang tulang, tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain beserta tulang-tulang yang lebih besar membentuk susunan seperti jala, kisi atau lainnya.
B.      Tulang-tulang daun berdasarkan susunan tulangnya
·         daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun ini mempunyai satu ibu tulang dari pangkal ke ujung, dari ibu tulang ini kesamping keluar tulang-tulang cabang sehingga susunsnnya seperti susunan sirip-sirip pada ikan. Daun yang bertulang menyirip umumnya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae), misalnya daun mangga (Mangifera indica L.),  
·         daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), yaitu dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar seperti susunan jari-jari tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping semakin pendek. Daun yang bertulang menjari umumnya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae), misalnya papaya (Carica papaya L.), jarak (Ricinus communis L.), dll
·         daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis). Daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang paling besar, sedang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. Jadi semula memencar kemudian kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun sehingga tulang-tulangnya terlihat melengkung. Daun yang bertulang melengkung umumnya terdapat pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya genjer (Limnocharis flava Buch.), gadung (Dioscorea hispida Dennst.), dll





·         daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya lebih kecil dan nampaknya semuamempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi. Oleh sebab itu disebut pula bertulang sejajar. Daun yang bertulang sejajar umumnya terdapat pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya semua jenis rumput (Gramineae), teki-tekian (Cyperaceae), dll.











BAB II
TEPI DAUN (Margo Folii)

            Secara garis besar, tepi daun dapat dibedakan menjadi dua macam :
1.    yang rata (integer), misalnya daun nangka (Artocarpus integra Merr.),
2.    yang bertoreh (divisus)
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya, biasanya toreh-toreh ini dibedakan dalam dua golongan yaitu toreh-toreh yang tidak mempengaruhi atau mengubah bangun asli daun (toreh yang merdeka) dan tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuk daun.
a)   Tepi daun dengan toreh yang merdeka
Toreh-toreh ini biasanya tak seberapa dalam dan letaknya toreh tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun. Yang sering kita jumpai ialah tepi daun yang dinamakan :
·           Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya. Toreh-toreh ini ada yang bergerigi halus, kasar, dst. Contoh dari toreh macam ini adalah daun lantana (Lantana camara L.)





·           Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi
·           Bergigi (dentatus), yaitu  jika sinus tumpul dan angulusnya lancip, misalnya daun beluntas (Pluchea indica Less.)
·           Beringgit (crenatus), yaitu kebalikannya bergigi. Jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul, misalnya daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
·           Berombak (repandus), yaitu jika sinus dan angulusnya sama-sama tumpul, misalnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)
b) Tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuk daun
          Bentuk daun akan terpengaruh oleh toreh-toreh daun besar dan dalam, sehingga bangun asli tidak tampak. Toreh-toreh yang besar dan dalam itu biasanya terdapat diantara tulang-tulang yang besar atau diantara tulang-tulang cabang.
          Pembagian tepi daun menurut dalamnya toreh yaitu :
·           Berlekuk (lobatus), yaitu jika dalamnya toreh kurang dari setengah panjangnya tulang-tulang yang terdapat di kanan kirinya
·           Bercangap (fissus), yaitu jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang tulang daun di kanan kirinya
·           Berbagi (partitus), yaitu jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang daun di kanan kirinya
Letak toreh-toreh bergantung pada susunan tulang daun, dan merupakan kombinasi antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun yang bersangkutan, sehingga tepi daun dapat dibedakan menjadi :
·           Berlekuk menyirip (pinnatilobus), yaitu jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip, misalnya daun terong (Solanum melongena L.)
·           Bercangap menyirip (pinnatifidus), yaitu jika tepi bercangap sedangkan daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip, misalnya daun keluwih (Artocarpus communis Forst.)

·           Berbagi menyirip (pinnatipartitus), yaitu tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip, misalnya daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) daun sukun (Artocarpus communis Forst.)
·           Berlekuk menjari (palmatilobus), yaitu tepi berlekuk dan susunan tulang daun menjari, misalnya daun jarak pagar (Jatropha curcas L.), kapas (Gossypium sp.)
·           Bercangap menjari (palmatifidus), yaitu jika tepinya bercangap dan susunan tulangnya menjari, misalnya daun jarak (Ricinus communis L.)




·           Berbagi menjari (palmatipartitus), yaitu jika tepi berbagi dan daunnya mempunyai susunan tulang yang menjari, misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.)
       
















2 komentar: